Kamis, 24 September 2009

Kamiliyah

Mereka ini adalah para pengikut Abu Kamil yang menyatakan bahwa semua sahabat Nabi saw kafir sebab mereka tak menyatakan baiat (bai'at) kepada Ali ra.

Pada waktu yang sama dia mencela Ali sebab dia (Ali) tak menegaskan klaimnya selaku imam, dan tidak adanya tindakan apa-apa dari Ali itu tak bisa dimaafkan (oleh Abu Kamil). Dia mengatakan bahwa Ali seharusnya datang menemui khalayak secara terang-terangan dan membuktikan kebenaran (klimnya selaku imam). Abu Kamil, walau bagaimanapun, berpandangan ekstrim mengenai Ali ini.

Abu Kamil biasa mengatakan bahwa imamah merupakan suatu sinar yang memancar dari seseorang kepada orang lain. Pada diri seseorang sinar tersebut menjadi kenabian dan pada orang yang lainnya menjadi imamah. Abu Kamil mempercayai pula perpindahan ruh-ruh dari orang telah mati. Kendatipun terbagi-bagi ke dalam berbagai kelompok, namun Ghaliyah pada umumnya mempercayai perpindahan ruh-ruh ini dan percaya pula kepada inkarnasi. Doktrin perpindahan ruh-ruh ini, sungguh, telah dipegang oleh setiap aliran atau lainnya pada setiap umat beragama, doktrin tersebut mereka ambil dari Muzdakiyah, Majusi, Brahma di India, para filosof atau dari kaum Sabean.

Kamiliyah percaya bahwa Allah ada setiap tempat, bahwa dia berbicara melalui setiap lidah dan bahwa Dia menjelma pada setiap orang. Ini terjadi dengan inkarnasi. Inkarnasi mungkin bersifat parsial dan mungkin pula total. Inkarnasi parsial adalah seperti matahari bersinar pada sebuah alcove atau pada sekeping kristal. Sedangkan inkarnasi total yang seperti munculnya seorang malaikat dengan bentuk seorang manusia, atau munculnya syetan dalam bentuk seekor binatang.

Perpindahan ruh ada empat macam yaitu naskh, maskh, faskh, dan raskh. Tahapan perpindahan ruh yang tertinggi ialah perpindahan ruh para malaikat dan Nabi, sedangkan yang terendah ialah perpindahan ruh syetan dan jin. Abu Kamil mempercayai perpindahan ruh-ruh itu hanyalah secara umum tanpa memberikan perincian.

Tidak ada komentar: