Kamis, 24 September 2009

Manshuriyah

Mereka dalah para pengikut Abu Mansyur al 'Ijli yang pada mulanya mengklaim pengikut Abu Ja'far Muhammad bin Ali al Baqr. Tetapi, ketika Baqir menyatakan berlepas diri terhadapanya, dia mengklaim dirinya sebagai imam dan menyeru orang-orang untuk mengikutinya. Ketika baqir meninggal dunia, dia memproklamirkan diri, "Imamah telah berpindah kepadaku," dan dia mempublikasikan proklamasinya ini.

Sekelompok pengikutnya muncul di kalangan Bani Kindah di Kuffah. Tetapi, ketika Yusuf bin Umar al Tsaqafi, gubernur Irak pada masa Hisyam, menangkap dan menyalibnya setelah mendengar klaimnya ini dan propagandanya yang menyesatkan.

Abu Mansyur juga berpendirian bahwa Ali ialah "Apa yang turun dari langit," (As-Saba': 5) atau barangkali dia berkata, "Apa yang turun dari langit ialah Allah sendiri." Ketika dia mengklaim dirinya sebagai imam, dia telah berpendirian bahwa dia telah memukul kepalanya dengan tanga-Nya, seraya Dia berkata keapdanya, "Wahai anak-Ku, turunlah kau dan sampaiakan risalah-Ku agar diketahui manusia." Kemudian dia mengutusnya turun dari langit ke bumi. Dia dengan demikian adalah apa yang turun dari langit itu.

Abu Mansyur selanjutnya berpendirian bahwa para rasul tak akan pernah terhenti, dan bahwa kerasulan tak akan pernah berakhir. Dia juga mengatakan bahwa surga adalah seorang manusia dengan mana kita dilarang untuk bersahabat, disuruh untuk memusuhinya, orang ini adalah musuh Imam Mahdi. Segala hal yang dilarang agama dia tafsirkan dalam terma-terma orang tertentu yang telah Allah diperintahkan untuk memusuhinya, dan segala perkara yang diperintahkan atau diwajibkan Allah untuk melakukannya, dia tafsirkan menurut terma-terma orang tertentu yang telah Allah perintahkan untuk bersahabat dengannya. Para pengikutnya memandang halal untuk membunuh musuh-musuh mereka, merampas harta milik mereka dan mempusakai isteri-isteri mereka.

Mansyuriyah adalah sebuah aliran dari Khurramiyah. Tujuan mereka dalam menafsirkan ayat-ayat tentang kewajiban dan larangan-larangan dengan terma-terma tertentu itu ialah bahwa siapa saja yang berhasil menemukan orang seperti itu dan menganlnya, maka dia sejak itu bebas dari kewajiban, tak lagi terkena taklif hukum perintah, sebab dia telah mencapai surga dan kesempurnaan diri. Salah satu dari inofasi al 'ijli ialah dia mengatakan bahwa objek ciptaan Allah yang pertama kali adalah 'Isa al Masih bin Maryam, kemudian setelahnya Ali bin Abi Thalib.

Tidak ada komentar: