Rabu, 23 September 2009

Timbulnya Syi'ah, Khawarij dan Murji'ah

Pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib berkuasa terjadi suatu peperangan yang disebut Perang Shiffin. Peperangan Shiffin adalah peperangan antara dua pihak, yaitu:
Khalifah Ali bin Abi Thalib sepengikut
Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan sepengikut
Peperangan timbul dikarenakan adanya perebutan kekuasaan pemerintahan atau jabatan kekhalifahan. Muawiyah menolak memberikan kekhalifahan kepada Ali bin Abi Thalib yang telah dipilih oleh kaum Muslimin pada waktu itu, setelah sebelumnya khalifah Ali bin Abi Thalib mengirim surat melalui delegasinya kepada Muawiyah.

Pada saat pasukan Muawiyah mulai terdesak, melalui Amr Ibnul 'Ash, Muawiyah mengajukan gencatan senjata kepada Ali bin Abi Thalib. Gencatan senjata dilakukan dengan perundingan antara kedua belah pihak untuk mewujudkan perdamaian. Usul tersebut disetujui khalifah Ali bin Abi Thalib atas desakan dari para pengikutnya.

Penerimaan usul inilah yang menjadi sebab timbulnya perpecahan dalam tubuh pengikut khalifah Ali bin Abi Thalib. Pengikut khalifah Ali terbagi menjadi 2, yaitu:
Kelompok yang menyetujui usul Muawiyah, kelompok ini kemudian dikenal dengan sebutan Syi'ah yang berarti "kelompok".
Kelompok yang menentang usul Muawiyah, kelompok ini kemudian dikenal dengan Khawarij di bawah pimpinan Abdullah bin Wahab Ar Rasyidi.
Perundingan gencatan senjata antara Muawiyah dan khalifah Ali bin Abi Thalib akhirnya mengalami kegagalan. Peperangan berkecamuk kembali dan yang berperang sekarang menjadi 3 kelompok, yaitu:
Syi'ah
Muawiyah
Khawarij
Berkobarnya peperangan antara ketiga kelompok di atas mengakibatkan kecemasan di kalangan muslimin pada waktu itu. Sehingga muncul kelompok lain yang tidak ingin terlibat atau terkait ke dalam konflik yang terjadi. Kelompok ini menganggap bahwa sulit untuk menentukan mana yang benar dalam permusuhan di tubuh umat Islam. Sehingga mereka berpendapat mengembalikan atau menangguhkan penilaian itu kepada Allah swt kelak di akhirat. Kelompok ini menamakan diri Murji'ah yang mengandung arti "kembali" sesuai dengan asal katanya yaitu "raja 'a".

Sejak itulah dalam tubuh umat Islam terdapat empat kelompok besar yang pada kemudian hari berkembang menjadi beberapa paham cabang dengan dasar dan alasan masing-masing. Tetapi yang mengalami perkembangan dan memiliki pengaruh dalam perkembangan Islam di kemudian hari adalah Syi'ah, Khawarij dan Murji'ah.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ya rob jauhkan hambamu ini dari orng2 yg kufur terhadapmu.

membaca kisah ini saya jdi terharu.
thx atas khobarnya.